PA Ponorogo Ikuti Pembukaan Bimbingan Teknis tahun 2024 secara Daring
www.pa-ponorogo.go.id || Jumat 19/01/2024. Bertempat di ruang media centre, Panitera PA Ponorogo bersama dengan sejumlah tenaga teknis lainnya mengikuti acara pembukaan kegiatan bimbingan teknis tahun 2024 secara daring. Dalam kesempatan tersebut, selain Panitera, hadir pula para Panitera Muda dan Panitera Pengganti dan PA Ponorogo. Sementara Hakim tengah bertugas dalam kegiatan sidang di luar gedung pengadilan.
Acara tersebut dimulai pada pukul 09.00 wib. Setelah pemutaran video tentang pelaksanaan bimbingan teknis peningkatan kompetensi tenaga teknis di Lingkungan Peradilan Agama, Plt. Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama MA RI, Bambang Hery Mulyono, S.H., M.H. menyampaikan sambutannya. Kemudian, Ketua Mahkamah Agung RI, YM. Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S. H., M.H membuka acara tersebut sekaligus memberikan pembinaannya. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah tentang program prioritas Mahkamah Agung RI tahun 2024 untuk lingkungan Peradilan Agama.
Dalam sambutannya, Plt. Dirjen Badilag menyampaikan, bahwsannya pada tahun 2024, penyelenggaraan bimtek akan berfokus pada 4 tema bahasan. Di dua di antaranya adalah terkait dengan penyelesaian problem eksekusi dan pembuktian data-data perbankan. Selain itu, hal-hal yang menyangkut perkara dispensasi kawin serta perlingangan hak-hak perempuan juga akan menjadi fokus lainnya dalam tema bimtek.
“Terkait dengan hal ini (penajaman kriteria “kepentingan terbaik bagi anak” dalam perkara dispensasi kawin) sejalan dengan PERMA no 5 tahun 2019.”, terangnya.
Selain berkaitan dengan dengan fokus utama bimtek di tahun ini, disampaikan pula 5 program prioritas Ditjen Badilag di tahun 2024. Pertama, penguatan integritas, Kedua, penguatan kepemimpinan dan SDM dan Ketiga, Penguatan Kelembagaan. Selain itu, penguatan kualitas layanan peradilan dan teknologi informasi juga menjadi poin berikutnya yang menjadi prioritas di tahun ini. Sementara itu, Ketua Mahkamah Agung juga menyampaikan pesan penting pada pembinaannya.
“Kita tidak boleh berdian diri. Jadikan setiap peristiwa sebagai momentum untuk bangkit bersama. Tugas dan tantangan kita ke depan masih sangat berat. Dibutuhkan tekad dan solidaritas yang tinggi agar cita-cita luhur mewujudkan lembaga peradilan yang agung dapat terealisasi., tegasnya.(GLZ)