Jelang Fit and Proper Test Virtual Calon Wakil Ketua,
Tim IT PA Ponorogo Matangkan Persiapan Teknis
www.pa-ponorogo.go.id || Sebagai bagian dari tindak lanjut surat Direktorat Jendral Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 1461/DJA/KP.04.6/5/2023 tentang Fit and Proper Test Secara Virtual Calon Wakil Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah Kelas IB dan Kelas II Tahun 2023, Tim IT Pengadilan Agama Ponorogo bergeliat mempersiapkan sarana dan prasarana sebagai variabel teknis. Hal tersebut mengingat, pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan tersebut dihelat dalam jaringan. Kondisi demikian membuat kematangan dari segi lokasi maupun perangkat yang digunakan, termasuk pemahaman terkait fitur-fitur yang digunakan menjadi sangat penting. Tak sampai disitu, melalui surat yang sama, Ditjen Badilag juga mengamanatkan adanya pendampingan oleh pegawai yang menguasai TI selama rangkaian ujian berlangsung demi kelancaran proses.
kriteria pada saat pelaksanaan fit dan proper test
Pada Jumat yang lalu, (09/06/2023) sebanyak 3 yang termasuk dari Tim IT memulai mempersiapkan lokasi, sarana dan prasarana, termasuk melakukan setting perangkat beserta fitur di dalamnya. Sejumlah tempat yang representatif pun dipilih untuk menjadi lokasi ujian. Aspek ini turut diperhatikan, sebab terdapat ketentuan mengenai posisi tempat duduk peserta dan pendamping dari Tim IT serta kamera, yang terdiri dari kamera utama dan kamera pengawas. Selain itu, pada momen tersebut Tim IT bersama bapak dan ibu hakim peserta fit and proper test juga melakukan uji coba guna mensimulasikan situasi pada saat ujian yang sesungguhnya, termasuk untuk mengecek kapabilitas perangkat yang digunakan.
Secara nasional, terdapat 66 peserta dari bapak/ibu hakim yang dipanggil. Pengadilan Agama Ponorogo sendiri, mengacu pada lampiran II surat tersebut, terdapat 3 hakim yang turut dipanggil untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan tersebut. Ketiganya ialah Dr. Massadi, S.Ag., M.H., Ruhana Faried, S.H.I., M.H.I., dan Ahmad Abdul Halim, S.H.I., M.H.. Salah satu peserta, Ibu Ruhana Faried, S.H.I, M.H.I, menyampaikan, bahwa persiapan dan simulasi yang dilakukan oleh bersama tim IT semacam ini dinilai olehnya akan sangat bermanfaat.
“Terimakasih kepada Tim IT yang telah membantu mempersiapkan untuk ujian ini. Selain akan memastikan perangkat dan tempat siap digunakan, persiapan dan simulasi ini juga akan memberikan dampak psikologis tersendiri bagi kami. Menjadi lebih tenang”, tutur Ruhana.
Dalam uji kepatutan dan kelayakan tersebut, nantinya seluruh peserta akan melalui serangkaian tes dalam beragam jenis. Di antaranya adalah profile assessment, wawancara kompetensi teknis, Praktik Penguasaan Teknologi Informasi dan hafalan serta pemahaman ayat-ayat al-Quran berkaitan dengan hukum keluarga, ekonomi syariah dan lain sebagainya. Rangkaian uji akan dimulai dengan acara pembukaan secara virtual pada tanggal 12 Juni 2023 dan berakhir pada tanggal sejak tanggal 27 Juni 2023 dengan agenda ujian wawancara. Selama mengikuti ujian, sebagaimana disitir dalam surat tersebut, seluruh peserta akan dibebastugaskan dari tugas sehari-hari. (GLZ)