PA PONOROGO:
“PENINGKATAN KEPEMIMPINAN HAKIM PEREMPUAN DI PERADILAN” KESETARAAN GENDER DI MAHKAMAH AGUNG
www.pa-ponorogo.go.id || Jum’at, 14/04/2023. Bertempat di ruang media center Pengadilan Agama Ponorogo, Wakil Ketua Pengadilan Agama Ponorogo dan Hakim Pengadilan Agama Ponorogo menghadiri Webinar Perayaan Hari Perempuan Internasional (8 Maret), Hari Hakim Perempuan Internasional (10 Maret) dan Hari Kartini (21 April) 2023 secara daring, berdasarkan surat undangan dari Mahkamah Agung Nomor 54/TuakaBin/IV/2023. Dalam webinar kali ini Mahkamah Agung Republik Indonesia bekerja sama dengan Federal Circuit and Family Court of Australias (FCFCoA) yang di dukung dengan Australia – Indonesia Partnership For Justice 2 (AIPJ2). Adapun topik yang diangkat dalam webinar adalah “Peningkatan Kepemimpinan Hakim Perempuan di Pengadilan”.
Acara webinar dibuka oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung RI bidang Yudisial yaitu Dr. Sunarto S.H., M.H. Dalam sambutannya beliau berpesan dengan adanya webinar ini dapat menginspirasi kita untuk terus mengupayakan kesetaraan gender di lingkungan Mahkamah Agung. Dimana peningkatan representasi dan kepemimpinan perempuan pada badan peradilan Indonesia merupakan salah satu Prioritas Mahkamah Agung untuk mewujudkan keberagaman dan akses keadilan yang lebih kuat untuk perempuan dan anak perempuan. Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Dr. Rosana Kesuma Hidaya, S.H. M.Si., sebagai moderator. Sedangkan materi disampaikan oleh Dr. Nani Indrawati, S.H., M.H. (Hakim Agung Kamar Perdata Mahkamah Agung RI) yang menyampaikan materi tentang hambatan dan tantangan Hakim Perempuan Indonesia.
Beliau mengungkapkan bahwa pada saat ini hakim perempuan mempunyai 2 peran ganda yaitu sebagai seorang istri dan ibu serta sebagai seorang wanita karir, sehingga berdasarkan survey peran, tantangan dan hambatan hakim perempuan masih terdapat hakim perempuan yang tidak ingin menjadi pimpinan dengan tidak mengikuti fit and proper test karena pertimbangan tersebut. Materi yang kedua disampaikan oleh Mrs. Michelle Ryan (Director of Global Institute) beliau berpesan bahwa peningkatan dalam bentuk jumlah saja belum cukup tetapi juga harus memperhatikan kualitas dengan mempertimbangkan kapan waktu yang tepat dan juga untuk tujuan apa perempuan di tempatkan, sehingga selain pada kantitasnya juga perlu adanya perbaikan dalam sistemnya itu sendiri. Selanjutnya sebagai penutup, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian tanggapan yang disampaikan oleh H. Bambang Myanto, S.H. M.H, (Dirjen Badan Peradilan Umum MA RI), Lulik Tri Cahyaningrum, S.H., M.H (Dirjen Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara), Dr. Lelita Dewi, S.H., M.Hum (Hakim Tinggi PTA Kepulauan Riau) dan Suzane Christie (FCF,CoA). Dan Acara ditutup oleh Prof. Takdir Rahmadi, S.H., LLM (Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung RI). (RMS)