
Pimpinan PA Ponorogo Hadiri Halal Bihalal di PTA Surabaya
Surabaya – Wakil Ketua Pengadilan Agama Ponorogo, H. Mahrus, Lc., M.H., menghadiri acara Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya pada Selasa, 15 April 2025. Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung RI, Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum., serta KPTA dan WKPTA Surabaya, para hakim tinggi, ketua, panitera, dan sekretaris PA se-wilayah PTA Surabaya. Suasana kekeluargaan dan penuh hikmah tampak mewarnai acara yang digelar di aula utama PTA Surabaya. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat silaturahmi dan sinergi antar-aparat peradilan agama.
Dalam sambutannya, Dr. H. Yasardin menyampaikan pembinaan sekaligus tausiyah kepada para peserta halal bihalal. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari ibadah puasa Ramadan adalah membentuk pribadi yang bertakwa. “Salah satu ciri dari orang bertakwa adalah mampu berlaku adil dalam setiap keadaan,” ujar Yasardin dengan penuh semangat. Ia juga menekankan bahwa keadilan merupakan inti dari tugas seorang hakim dan harus tercermin dalam sikap dan tindakan sehari-hari.
Lebih lanjut, Yasardin menyampaikan pesan dari Ketua Mahkamah Agung terkait pentingnya menjaga integritas, terutama bagi para hakim yang menjadi narasumber dalam kegiatan-kegiatan resmi. “Jangan menerima oleh-oleh dan pemberian apapun dari panitia, karena itu dapat mencederai independensi dan martabat peradilan,” tuturnya tegas. Ia juga berpesan agar para Ketua Pengadilan senantiasa memperhatikan kondisi internal kantor agar tetap kondusif, harmonis, dan produktif.
Usai acara, H. Mahrus menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan Halal Bihalal ini sangat positif dalam mempererat hubungan kelembagaan dan emosional antar-pengadilan di wilayah PTA Surabaya. “Kami berharap sinergitas ini terus terjaga demi mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan,” kata Mahrus. Ia juga menyampaikan komitmen PA Ponorogo untuk terus berkontribusi dalam membangun peradilan agama yang bersih, transparan, dan berintegritas. [CM/Ibnu AR]